No Cross, No Power!
Yesus Kristus Juruselamat Dunia, Dialah Tuhan dan Raja yang layak di puji dan disembah, dimuliakan selama-lamanya (Wahyu 5:11-14)
Rabu, 07 Juli 2021
Selasa, 06 Juli 2021
Menghormati Tuhan Dalam Tindakan Nyata
Jumat, 04 Desember 2020
Berdiam diri
Mazmur 46:10 (46-11) "Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah! Aku ditinggikan di antara bangsa-bangsa, ditinggikan di bumi!"
1 Petrus 4:7 (TB) Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Dalam dunia yang serba modern, serba cepat dan instan, jarang kita punya waktu berkualitas dengan Tuhan.
Dunia kita yang super sibuk dengan
berbagai kebisingan seharusnya kita menyediakan waktu dan mengizinkan Allah
memelihara kehidupan rohani kita. Dari bacaan kita ada 2 pelajaran penting yang
pemazmur ingin kita belajar:
Pertama, berdiam diri. Dari bagun pagi sampai malam untuk tidur, berapa banyak doa permohonan yg kita berondongkan kepada Allah, kita begitu cepat untuk meminta dan memohon kepada Allah. Kapan kita berdiam diri? Kita membutuhkan waktu tenang, diam mempersilahkan Allah berbicara kepada kita, mempersilakan FirmanNya berbicara dalam kita. Biarkan Tuhan dan FirmanNya menegor, mengingatkan dan mengoreksi hidup kita, memberikan makanan rohani yang berguna bagi kita sepanjang hari ini. (Yesaya 30:15).
Allah lebih sering berbicara dengan lembut kepada manusia. Namun kadang kali Dia harus memakai megafon surgawi untuk membangunkan kita dari kebisingan hidup kita, untuk kembali memandang dan melihat Tuhan. Allah menggunakan megafon 10 tulah buat mesir. Allah menggunakan megafon ular tedung yang menggigit umat Israel dan mereka yang mandang ular tembaga akan selamat. Sebagai orang percaya kita tidak boleh takut di tengah penyebaran covid-19 yang begitu cepat kamiini, kita seharus bertanya kepada Tuhan, apa yang Tuhan ingin nyatakan dalam konteks saat ini? Tuhan mau bicara apa dalam peristiwa covid-19? Apakah iman kita makin kuat atau sebaliknya?
Betapa rapuhnya manusia tanpa Tuhan. Betapa ringkih dan lemahnya hidup kita jikalau bukan Tuhan yang mendampingi dan menguatkan kita. Kita butuh diam sejenak untuk mendengar suara Tuhan, kalau tidak Dia akan menggunakan megafon surgawi.
Kedua, ketahuilah, bahwa Akulah Allah. Berapa banyak dari kita yg tanpa sadar berupaya menjadi Allah, yg berusaha mengatasi semua masalah, pergumulan hidup, dll. Biarkan Allah yg mengatasinya karena Dia adalah Allah, biarkan Dia yg mengontrol hidup kita. Dalam kondisi seperti saat ini mengahadapi covid-19, tentu kita tetap dengan yakin mengatakan bahwa Allah berdaulat dalam segala sesuatu. Justru karena Ia berdaulat sangat diharapkan umat Tuhan belajar bertindak bijaksana dalam kedaultanNya, jangan bertidak bodoh dalam konteks saat ini. Keliru kalau kita mengatakan karena Allah berdaulat kemudian saya dapat dengan bebas pergi kemana saja, kita bisa jadi penyebar virus bahkan kita sendiri, atau keluarga kita yang kena. Saat ini justru jadi saat ini buat kita dan keluarga kita berdiam diri bersama, anak Tuhan harusnya bertindak bijaksana untuk menhindari keramaian, kumpul kumpul kecuali kita berada digarda depan penanganan covid-19 ini. Kita prihatian kalau ada anak Tuhan yang bertindak bodoh dan gegabah. Mohon anugerah Tuhan menolong kita.
Tuhan ajarkan kami berdiam dihadapanMu dan biarkan Engkau mengontrol seluruh hidup kami. Dan dengan yakin kami berkata Engkaulah Allah kami dan tidak ada allah yang seperti Engkau, Engkau menebus dan menyelamatkan itu lebih dari cukup. Amin.
Rabu, 25 Maret 2020
Berita Anugerah berdampingan dengan berita Penghukuman
Selasa, 18 Agustus 2015
TENANG
Mazmur 131:2 (TB) Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
Gambaran Tuhan tentang seorang ibu yang sanggup memberikan ketenangan. Walau dalam hal ini anak ini harus disapih (tidak menyusui lagi pada ibunya). Yang sebelumnya dekat dan melekat pada pelukan ibunya. Begitu luar biasanya anak yang disapih bisa tenang. Dan yang luar bisa pemazmur bisa tenang walau harus terpisah dengan Tuhan.
Justru di masa-masa kita sepertinya terpisah, diijinkan Tuhan mengalami masa-masa sendiri, masa yg mungkin sukar, masa-masa yang tidak nyaman justru...pemazmur mengalami damai sejahtera, nyaman bersama Tuhan.
Sungguh tidak mudah...tapi ini yang dialami pemazmur damai dan yaman walau sepertinya Tuhan jauh....(seperti anak yang disapih). Tuhan tolonglah kami mengalami damai sejahteramu, walau kami seperti anak yag disapih. GBU.
Rabu, 05 Agustus 2015
Ayo sekolah!!!
Aku mau sekolah.....aku suka sekolah....gimana dengan kamu.....aku sudah punya teman....walau awalnya aku nangis....tapi sekarang tidak lagi....
Selasa, 04 Agustus 2015
Ketika Masalah Datang
Bacaan Hari ini: Mazmur 61:2
Saya sudah paham bahwa ketika saya berusaha untuk berjalan dalam kehendak Tuhan dan ketika saya terlibat dalam hal-hal ilahi, itulah saatnya saya bersiap-siap untuk menghadapi serangan dari musuh Allah, yaitu Iblis. Kadang penderitaan tidak datang dalam kehidupan kita karena ketidaktaatan kita, melainkan karena sebaliknya. Penderitaan kita, masalah kita, dan kesulitan kita, bisa muncul sebab kita taat kepada Allah.
Seperti dalam 1 Petrus 5:7 yang mengingatkan kita, Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 66-67; Roma 7
Ketika masalah datang, berdoalah. Bawa kesukaran Anda, masalah Anda, dan kekuatiran Anda kepada Allah.